Modul 1.1 Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter pada Budaya "BESELANG" dalam Kerangka Pemikiran KHD

Kamis, 24 Agustus 2023 


        Presentasi diskusi oleh kelompok III dengan judul "Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter pada Budaya Daerah 'Beselang' Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara." Diskusi dibuka oleh moderator, Ibu Mardesta Fazania, yang membuka acara dengan kata-kata yang sangat inspiratif. Dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi oleh Ibu Rika Putri Yanti, yang menyampaikan materi dengan jelas dan bersemangat meskipun dalam pertemuan virtual.

        Setelah presentasi, moderator memfasilitasi beberapa kelompok untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan. Pak Ahmad Nuraini mengajukan pertanyaan tentang bagaimana nilai kemandirian dapat terlihat dari kegiatan budaya "Beselang." Pertanyaan ini dijawab oleh Ibu Asnidar, bahwa nilai kemandirian akan tercermin dari kebiasaan mempersiapkan diri sebelum melaksanakan kegiatan "Beselang," yang juga mendorong sifat gotong royong dan kerjasama. Bapak Santoso juga menambahkan bahwa nilai kemandirian yang terkandung dalam budaya "Beselang" memiliki dampak positif, karena membantu mengembangkan kemandirian yang matang pada murid. Ini akan berguna di masa depan ketika murid menjadi pemimpin, mereka akan memiliki sifat tanggung jawab dan amanah dalam kepemimpinan.

       Pertanyaan lain datang dari Pak Lukman, mengenai bagaimana sosio-kultural "Beselang" dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum secara tertulis dan di mana peran aktif siswa terletak. Ibu Asnidar menjawab pertanyaan ini dengan menyatakan bahwa dokumen tertulis dapat diintegrasikan ke dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Ibu Rika menambahkan bahwa peran aktif siswa dapat tercermin dalam nilai-nilai karakter yang diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari seperti gotong royong, piket, kegiatan keagamaan, dan lainnya.

      Pak Bestari juga memberikan tanggapan positif, menyetujui pengangkatan sosio-kultural "Beselang" karena nilai-nilai positif seperti kebersamaan, kemandirian, dan gotong royong yang terkandung di dalamnya.

        Bapak Ari Defri Sandi memberikan pertanyaan terakhir, yaitu tentang apa itu "Beselang" dan apa saja adat yang ada di daerah Batang Hari. Ibu Asnidar menjelaskan bahwa "Beselang" adalah suatu bentuk gotong royong untuk mencapai tujuan bersama yang baik dan bermanfaat. Beberapa kegiatan adat di Kecamatan Mersam termasuk kegiatan maulid Nabi, berkarang, dan lainnya.

        Kesimpulan dari diskusi ini disampaikan oleh moderator, Ibu Mardesta, yang menyatakan bahwa budaya "Beselang" merupakan bagian dari sosio-kultural di daerah Batang Hari yang sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Ini mencerminkan semangat tutwuri handayani, yang mengarah pada perubahan pendidikan menjadi kebudayaan yang menciptakan peserta didik yang memiliki budi pekerti, gotong royong, kerjasama, dan mandiri, serta karakter profil pelajar Pancasila.


Oleh : Santoso S

CGP Angkatan 9 Provinsi Jambi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Modul 1.1 Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter pada Budaya "BESELANG" dalam Kerangka Pemikiran KHD"

Posting Komentar