Demonstrasi Kontekstual Modul 1.4: Praktik Penerapan Segitiga Restitusi di Sekolah

 Temukan praktik penerapan segitiga restitusi di sekolah dan bagaimana mengembangkan disiplin positif. Pelajari apa itu restitusi dalam Guru Penggerak, cara menerapkan segitiga restitusi, langkah-langkah restitusi, dan pentingnya disiplin positif. 

Apa itu Restitusi dalam Guru Penggerak?

Restitusi adalah pendekatan dalam Guru Penggerak yang bertujuan untuk mengembangkan disiplin positif dan mengajarkan siswa tentang tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan mereka. Restitusi mendorong siswa untuk mengambil tanggung jawab atas perilaku mereka, memperbaiki kesalahan, dan belajar dari pengalaman. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan membangun hubungan yang positif antara guru dan siswa.

Bagaimana Cara Menerapkan Segitiga Restitusi?

Penerapan segitiga restitusi melibatkan tiga langkah utama: klarifikasi, kontraksi, dan pengembalian. Pertama, guru perlu melakukan klarifikasi dengan siswa, yaitu menjelaskan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan dan nilai yang telah ditetapkan. Ini penting agar siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Selanjutnya, guru dan siswa membuat kontraksi, yaitu kesepakatan tentang tindakan perbaikan yang akan dilakukan oleh siswa. Kontraksi harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terhubung dengan nilai-nilai yang ingin ditekankan. Setelah itu, guru memberikan pengembalian kepada siswa, memberikan apresiasi atas usaha mereka dalam memperbaiki perilaku dan mengarahkan mereka untuk terus meningkatkan.

Bagaimana Cara Menerapkan Disiplin Positif?

Disiplin positif adalah pendekatan yang memfokuskan pada pengajaran, pembelajaran, dan pengembangan keterampilan sosial siswa. Menerapkan disiplin positif melibatkan beberapa langkah. Pertama, berkomunikasi dengan siswa secara efektif, dengan memberikan arahan yang jelas dan memastikan pemahaman. Selanjutnya, memberikan penguatan positif, seperti pujian atau penghargaan, untuk perilaku yang baik dan sesuai dengan aturan. Ketiga, melibatkan siswa dalam pembuatan aturan kelas, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab atas perilaku mereka. Keempat, menetapkan konsekuensi yang adil dan konsisten untuk perilaku yang tidak sesuai dengan aturan. Dengan menerapkan disiplin positif, guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, mengelola emosi, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Apa Langkah-Langkah Restitusi?

Langkah-langkah restitusi melibatkan beberapa tahapan. 
Pertama, mengidentifikasi perilaku yang tidak sesuai atau melanggar aturan. Guru perlu mengklarifikasi dengan jelas kepada siswa mengenai perilaku yang tidak diterima dan dampaknya. Selanjutnya, guru dan siswa melakukan refleksi bersama untuk memahami alasan di balik perilaku tersebut dan mencari solusi yang lebih baik. 

Tahap berikutnya adalah mengembangkan rencana restitusi yang mencakup tindakan perbaikan yang harus dilakukan oleh siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka. Siswa harus merasa memiliki tanggung jawab dan terlibat dalam merencanakan langkah-langkah restitusi ini. Terakhir, setelah tindakan perbaikan dilakukan, guru memberikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa serta melibatkan mereka dalam refleksi pasca-restitusi untuk mengevaluasi dampak dari tindakan perbaikan tersebut. 

Dengan menerapkan segitiga restitusi dan disiplin positif, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, inklusif, dan mendukung. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dari kesalahan, mengembangkan tanggung jawab, dan membangun hubungan yang baik dengan guru dan sesama siswa. 

Untuk lebih mendalami penerapan segitiga restitusi dan disiplin positif, Anda dapat menonton video praktik penerapannya melalui tautan berikut:




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Demonstrasi Kontekstual Modul 1.4: Praktik Penerapan Segitiga Restitusi di Sekolah"

Posting Komentar