Ruang Kolaborasi Modul 1.4: Hasil Presentasi dan Diskusi Study Kasus

Temukan penjelasan tentang budaya positif, restitusi, lima posisi kontrol, penerapan segitiga restitusi, dan manfaatnya dalam Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.4. Artikel ini ditujukan bagi para guru yang ingin membangun budaya positif di sekolah.

Apa Itu Budaya Positif?

Budaya positif di sekolah merupakan manifestasi dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diimplementasikan di lingkungan pendidikan. Menciptakan budaya positif di sekolah tidak bisa dilakukan dengan cepat dan instan. Dalam proses penerapan budaya positif di sekolah, peran guru sebagai tuntunan dan teladan sangatlah penting.

Apa Itu Restitusi - Lima Posisi Kontrol?

Dalam  Modul 1.4, restitusi adalah pendekatan dalam pengelolaan kelas yang bertujuan untuk mengembangkan disiplin positif dan tanggung jawab siswa terhadap tindakan mereka. Restitusi didasarkan pada konsep "Lima Posisi Kontrol" yang dikemukakan oleh William Glasser, seorang ahli psikologi pendidikan. Lima Posisi Kontrol meliputi: 

Bagaimana Penerapan Segitiga Restitusi?


Segitiga restitusi adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk memperbaiki kesalahan yang telah mereka lakukan, sehingga mereka dapat kembali berintegrasi dengan kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat. Dalam penerapan segitiga restitusi, terdapat beberapa langkah yang dapat diikuti, antara lain:

Menstabilkan identitas: Guru membantu murid untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai positif yang mereka miliki. Hal ini membantu memperkuat identitas mereka dan memberikan fondasi yang kuat untuk perbaikan.

Validasi tindakan yang salah: Guru mengakui dan mengkonfirmasi bahwa tindakan yang dilakukan oleh murid tidak sesuai dengan nilai-nilai atau aturan yang telah ditetapkan. Dengan memberikan validasi, murid merasa dihargai dan didengar dalam proses restitusi.
Menanyakan keyakinan yang telah disepakati: Guru melibatkan murid dalam diskusi untuk mengeksplorasi keyakinan yang telah disepakati bersama. Ini melibatkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan murid untuk merenungkan kembali tindakan mereka dan memahami dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.

Melalui langkah-langkah ini, segitiga restitusi membantu murid untuk belajar dari kesalahan mereka, memperbaiki perilaku, dan memperkuat hubungan dengan kelompok mereka. Pendekatan ini mendorong pertumbuhan karakter yang lebih positif dan menciptakan lingkungan yang inklusif di sekolah.

Apa Manfaat Penerapan Segitiga Restitusi di Sekolah?

Penerapan segitiga restitusi memiliki banyak manfaat dalam menciptakan budaya positif di sekolah. Beberapa manfaatnya adalah: 
1. Membangun tanggung jawab: Dengan penerapan segitiga restitusi, siswa diajak untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri. Mereka belajar bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi dan mereka harus mengambil langkah untuk memperbaiki kesalahan mereka.  
2. Meningkatkan hubungan guru-siswa: Restitusi melibatkan komunikasi terbuka antara guru dan siswa. Hal ini dapat meningkatkan hubungan yang positif, saling pengertian, dan saling menghormati antara guru dan siswa. 
3. Mengembangkan keterampilan sosial: Melalui restitusi, siswa belajar berkomunikasi dengan baik, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam mencari solusi untuk masalah yang timbul. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. 
4. Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif: Dengan penerapan segitiga restitusi, semua siswa merasa diterima dan dihargai. 

Budaya yang inklusif menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Dalam Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.4, mempelajari dan menerapkan segitiga restitusi merupakan langkah penting dalam membangun budaya positif di sekolah. Dengan penerapan segitiga restitusi, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, mengembangkan tanggung jawab siswa, dan meningkatkan hubungan yang positif antara guru dan siswa.

Hasil Presentasi dan Diskusi

Untuk lebih memahami penerapan Segitiga restitusi di sekolah dengan berbagai study kasus yang ada silahkan simak video hasil presentasi dan diskusi ruang kolaborasi modul 1.4 berikut:

Oleh : Santoso S
CGP Angkatan 9 Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ruang Kolaborasi Modul 1.4: Hasil Presentasi dan Diskusi Study Kasus"

Posting Komentar